Tiara menatap Fathir tak percaya, "Apa??? Kamu serius? Ini waktu liburku dan kamu memaksaku untuk pergi ke rumah sakit?" "Jangan menundanya. Kamu sendiri bilang kalau ingin segera mengurus pernikahan kita. Aku tidak ingin melakukan apapun sebelum hasil tes keluar," Fathir bersikukuh. Tiara menatapnya tajam, "Ini penghinaan Fathir. Kamu tidak percaya padaku?" "Entahlah. Aku hanya ingin kepastian," Fathir acuh tak acuh. "Dengan kamu memintaku melakukan tes ini, sebetulnya sama dengan merendahkan dan menghinaku! Kamu jahat!" Tiara berteriak. "Jangan berteriak padaku! Aku tidak akan melakukannya kalau pesan itu tidak ada! Harus aku akui, pesan itu membuatku goyah," Fathir balas bicara dengan keras. "Itu hanya orang iseng. Apa lagi tujuannya selain memang ingin merusak hubungan kita?' T