Levi tahu jantungnya seperti mau lepas, saking tegangnya. Tapi sebetulnya, ada dua hal yang ia rasakan, yaitu tegang dan khawatir. Semua bercampur aduk. Tegang saat menyadari kalau Fadel Akbar ada di situ dan Azka memasuki lobi hotel. Khawatir karena memikirkan apa yang Azka lakukan di sini? Semalam ini? Kalau tidak penting tentu tidak mungkin dia datang malam malam begini. Dan dugaannya terbukti! Azka ternyata memang menghampiri Fadel dan menyalaminya. Mereka bahkan berpelukan seperti layaknya om dan keponakan. Levi tak sanggup menahan rasa ingin tahunya. Tapi ia tak mungkin mendekat. Dengan intensitas pertemuannya dengan Azka akhir akhir ini, meski ia mengenakan masker, bisa saja Azka mengenalinya. Ia hanya bisa menatap dari kejauhan dan memperhatikan gestur tubuh keduanya. Den