“Masih lama, Kak?” suara melengking Nala terdengar dari depan pintu kamar Putri Sulungnya. “Tinggal pakai lip serum, Mom. Tunggu di bawah saja.” “Jangan lama-lama. Biasanya kalau malam minggu jalanan suka macet total.” “Iya, Mom. Auris akan segera turun.” Setelah dibujuk ratusan kali. Akhirnya, Auris mau ikut kedua orang tuanya pergi makan malam dengan kolega bisnisnya. Gadis itu paling tidak suka jika diajak makan malam dengan dengan istri teman Daddy nya, seorang sosialita. Pastinya, dia akan bosan mendengarkan berbagai macam jenis kesombongan yang ada di muka bumi ini. “Ihh ... kenapa keinget terus sih!” serunya dengan menghapus lip serum dari bibirnya. “Rajata awas kamu ya! Berani sekali cium bibir aku,” omelnya. Meskipun kejadian ciuman singkatnya bersama dengan Rajata sudah sa