"Bu Nora!" "Rahma, ada apa?" "Ibu sudah melihat berita di televisi hari ini?" "Ya.... " jawaban Nora terdengar lirih. "Saya ingin ke luar dari sini, Bu. Bisa Ibu membantu saya?" "Maaf Rahma, kunci apartemenmu sudah diambil Mey kemarin. Sebaiknya kamu telpon Mey, mungkin Mey bisa membantumu." "Ooh, baiklah Bu. Terima kasih." Rahma memejamkan matanya. Perasaannya tidak yakin kalau Mey bersedia membantunya. Karena Mey sangat setia pada Selvi. 'Kenapa tidak aku coba saja, mungkin Mey bersedia membantuku.' Rahma menelpon Mey, tapi tidak tersambung. "Owhh bodohnya aku. Pasti ponsel Mey di non aktifkan, karena kasus yang sedang menjerat mereka. Hhhh, ya Allah, tolong hambamu ini.... " Tubuh Rahma membungkuk dalam. Ditutup wajah dengan kedua telapak tangannya. "Non.... " panggilan bi