Aroma minuman keras menguar dari ketiga pria di hadapan mereka. Rasa takut, dan cemas membuat ketiga wanita itu berteriak sekuat tenaga mereka. Rahma melangkah semakin mundur, punggungnya menyentuh pintu. Bibik, dan Marni, berdiri di depannya, naluri mereka menuntun untuk melindungi Rahma. Perlahan, Rahma membuka kunci pintu, lalu memutar handel pintu. "Siap lari ...." bisik Rahma, gagang pintu sudah ia pegang, dan ia putar perlahan. "Satu, dua, tiga ...." Rahma membuka pintu, wanita-wanita bertubuh kecil itu dengan gesit berlari sambil berteriak minta tolong. Tiga pria mabuk itu berusaha mengejar mereka. Rahma, bibik, dan Marni sudah sampai di pintu pagar yang terbuka. Mereka terus berteriak minta tolong. Rahma tiba-tiba terjatuh, ia merasa pandangannya berputar. "Rahma!" bibik