Rendra kembali menatap foto Rahma yang menjadi wallpaper ponselnya. "Rahma, apa kesalahanku padamu, sehingga seberat ini kamu menghukumku. Ya Allah, apakah ini pembalasan atas segala dosa-dosaku?' Rendra meletakan ponselnya, lalu memejamkan mata, karena rasa sesak di dalam d**a yang sangat luar biasa. Dua bulir bening jatuh di sudut matanya. Ia tersedu pada akhirnya. Kehilangan Rahma adalah hal paling berat yang pernah di alami dalam hidupnya. Tiba-tiba sebuah ingatan berkelebat dalam benaknya. Ingatannya terlempar pada kejadian belasan tahun lalu. "Ya Allah, ampuni aku, jika ini adalah pembalasan dariMu karena niat jahatku dulu, yang ingin memperkosa seorang gadis desa. Ya Allah, apa aku harus menemuinya, dan meminta maaf langsung padanya?" Rendra mengambil ponsel yang ia letakan