Mela masih tetap diam ditempatnya, melihat, memandang dan menguping semua pembicaraan kedua anak gadisnya itu. Mereka benar-benar terlihat seperti kedua sahabat yang saling mencurahkan masalah masing-masing. Manda merebahkan tubuhnya dan kepala berada dipangkuan Lea, sedangkan adiknya itu dengan tenang mengusap kepala Manda dan memainkan surai hitam kakaknya. Keduanya masih saling mencurahkan apa yang dirasakan, sengaja Mela memilih berada tetap ditempatnya agar memberikan waktu pada keduanya untuk saling bicara dari hati kehati. Terlihat sekali, keduanya itu benar-benar dewasa sebelum waktunya. Mela merasa sangat bersalah sudah membuat mereka berada di posisi dalam seperti ini. Sebenarnya, ia tak ingin menarik mereka dalam masalah ini, tapi bagaimana lagi anak-anak terseret sendiri tanpa