Mela mengusap wajahnya sedikit agar kasar lalu menatap lekat wajah kakak iparnya dan tersenyum manis sekali. Melati menggenggam tangan Salma dengan sangat erat, wanita kuat itu langsung menggeleng lemah, tak pernah sedikit berpikir ke arah sana, sebab yang ada dipikirannya saat ini tetap menyatukan Gama dan Manda dalam satu atap tapi dengan segala macam yang sudah dipikirkan sangat matang. "Tenang saja, Mbak! Aku tidak akan melakukan hal yang salah! Semua sudah aku pikirkan secara matang!" "Aku yakin, kamu akan memberikan yang terbaik untuk keluarga kecilmu, Mel!" "Pasti, Mbak!" Rencananya, Mela akan memisahkan mereka dalam kamar yang cukup jauh, itu pun dengan persetujuan diantara mereka. Tapi, ia akan memikirkan lebih dulu sebab-akibat yang nantinya akan terjadi. Dan apabila semuanya