"Oh, Zenita mau nikah? Terus kalau main begini nggak di marahin tunangannya?" tanya Liona murni oenasaran, ebab sekarang sudha pukul setengah dua belas malam, mungkin setebgah jam kemudianebrubah menjadi tengah malam. Zenita mengibaskan tangannya. "Ngapain marahin aku? Belum jadi suami kan? Aku masih bisa ngabisin waktu mainku sama temen-temen. Baru deh kalau emang udah jadi suami nggak maslaah larang-larang. Lagian tunanganku pengertian, tau kalau aku juga punya kehidupan pribadi. Pokoknya kan nggak macem-macem." Liona tersenyum dan merasa ikut enang dengan pasangan orang-orang yang memiliki pengertian seperti itu. Apalagi melihat Zenita, yang memang sejak kuliah paling suka dugem sana sini, si paling fashionable pada jamannya dan selalu sering staycation. Dan, sekarang ia mendapatkan c