Pagi itu jari-jari lentik bercat kuku maroon sudah asik berayun di atas sebuah tablet, menggoreskan sentuhan demi sebuah sketsa yang hampir selesai. Manik mata cokelat terang itu juga teramat fokus pada layar terpa di depannya. Jessica, menarik sebuah cangkir berisi vanilla latte yang sepuluh menit lalu dipesannya, kemudian menenggak perlahan. Hari itu sangat cerah, suasana kafe di dekat butiknya juga terbilang tidak terlalu ramai. Mungkin karena masih di jam operasional orang-orang bekerja, kuliah atau pun sekolah. Nuansa eropa kalsik yang diangkat oleh pemilik usaha cukup membuat Jessica selalu nyaman duduk sendirian di tempat ini. Mungkin, sejak berdirinya butik di seberang kafe ini, ia sudah menjadi pelanggan setia. Kesan vintage dan suasana yang tidak ramai menjadi opsi pilihannya