Bab 13. Jual Mahal

2187 Kata

“Lah, kok nangis?” Langit cerah ceria; sama sekali tidak mendung, tidak ada suara gledek yang bersahutan di langit, tidak ada kilat halilintar yang sambarannya seterang masa depan, tidak ada gerimis yang terkadang dirindukan dan disalahgunakan oleh orang-orang jomblo tidak ada kerjaan, tidak ada sama sekali tanda-tanda yang aneh. Namun kenapa Sophia tiba-tiba mengeluarkan tangisnya? Di depan orang banyak pula. “Mampus aku… pulang nanti aku habis disunat Mama. Anak kesayangannya yang cengeng gak jelas ini nangis di depan banyak orang.” Padahal rencana Omar sudah sangat matang untuk mengolok-olok Sophia, yang berakhir di luar dugaannya. Omar sontak menengok ke segala arah melihat apakah sudah banyak orang yang menyaksikan kejadian langka ini. “Udah gitu banyak yang lihat lagi. Ntar aku di

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN