“Om, ini udah yang ke 16 kali ya kamu menguap terus,” bisik Sophia pelan pada Omar, namun terus memberikan senyumnya pada kliennya yang diam-diam memperhatikan dirinya. Sepertinya kliennya itu menyukainya. “Kalau sekali lagi kamu nguap, sumpah aku bakal rayain yang ke-17nya. Tahan dikit, kek. Bentar lagi kelar, nih. Habis itu kamu bisa lanjut tidur.”
Omar pura-pura tidak mendengarkan. Dia kembali menguap, membuka mulutnya besar-besar hingga suaranya terdengar seperti uap bapak-bapak. Setiap kali dia melakukan itu, mau tidak mau baik yang presentasi atau yang duduk cantik mendengarkan memperhatikan dirinya. Tapi Omar tidak peduli. Prinsipnya, dia lah rajanya. Jika tidak suka, maka batalkan kerjasamanya. Di luar sana masih banyak yang mau kerjasama dengannya.
Sebenarnya, jika saja rapat i
