“Siapa suruh gak mau tidur, pake acara mau ke dukun segala. Kayak gak ada kerjaan aja!” “Kalau aku gak nemu tukang kunci, mulutmu yang aku kunci, Omar. Sudah tahu dirinya sakit, malah kunciin diri sendiri dari dalam. Emang gila!” Sophia lari begitu cepat seperti dikejar anjing kesetanan, sampai membuka heelsnya pula. Dirinya lupa bahwa tidak ada kontak tukang kunci di Hpnya, bahkan kontak satpam yang sering menyapanya dengan senyum lebar per sekian senti pun tidak ada di dalam Hpnya. Entah bagaimana caranya dia merealisasikan keinginannya setelah ini. Dia terburu-buru keluar lobi tanpa memikirkan solusi; salah satu ciri orang yang sudah kelewat khawatir akan sesuatu, ditambah rasa gelisah yang tidak bisa dijelaskan bagaimana wujudnya. Apalagi sebelumnya Sophia bergumam bahwa dirinya t