Cedric bergeming dengan pikiran yang tidak tenang. Bahkan, kedua tangannya yang sedang ia tumpu dengan kedua lututnya itu, sedang saling menggenggam satu sama lain, saking ia gugupnya. Hari ini adalah seperti hari penentuan. Hari yang penting bagi kelangsungan masa depan, serta kelangsungan hubungannya bersama Valerie. "Apa?? Ayo katakan!" desak Carolyn tak sabar. "Dia... Dia itu wanita...," Cedric menghela napas dan menelan salivanya sendiri. "Dia wanita yang pernah menikah," ujar Cedric sambil melirik ke arah wajah sang ibu yang tiba-tiba saja berubah raut wajahnya. Terlihat shock dan terlihat menatap dirinya dengan penuh rasa jijik. "Hah?? Pernah menikah bagaimana maksudnya??? Dia janda maksud kamu??" cecar Carolyn bertubi-tubi. "I-iya, Mom. Tidak jadi masalah kan?? Dia tidak memili