“Ma, mau kemana?” tanya Aris melihat sang istri yang bangun lebih awal. “Baru juga jam tiga.” Karena Mama Isla sekarang memakai sweater dan membereskan rambutnya. “Ma? Gak budeg ‘kan?” “Mama mau nengokin Shalsha sama Danu, Pah.” “Heh, ngapain? Janganlah, mereka pasangan baru nanti kamu lihat yang enggak-enggak.” “Bentar aja, Mama mau mastiin doang.” “Pintunya pasti dikunci.” “Kan bawa cadangannya. Emang apartemen ini siapa yang milih?” Mengabaikan sang suami yang memanggilnya dibelakang sana, Mama Isla melangkah menuju kamar putranya dan membuka kunci dengan perlahan. Dia ingin memastikan kalau Danu benar-benar mempelakukan istrinya dengan baik dan mereka berdua rukun. Nah, Danu itu pernah patah hati begitu dalam dimasa lalu sampai tidak mau memiliki kekasih bahkan berkata dengan je