Balas Dendam

1971 Kata

Keberadaan Zain disini mengalihkan focus Shalsha, dia langsung memasang senyuman terbaiknya. “Bapak disini?” “Iya, ini saya punya apertemen disini. Tadi ketemu sama penyewa barunya.” Zain bersalaman dulu dengan Shalsha kemudian ikut duduk. “Kamu sendiri?” “Um, ada temen juga disini.” “Kirain tinggal disini. Kalau iya, niatnya saya gak jadi nyewain apartemen.” “Kok gitu?” “Kan biar bisa lebih deket sama Bu Shalsha.” Aduh, Shalsha itu dulunya mahasiswa biasa saja yang sekarang diberikan perhatian dari berbagai kalangan pria, membuatnya terkekeh sendiri. “Deket sama saya biar apa, Pak?” “Ah, paham mungkin, Bu. Oh iya, disini ada café yang bagus loh. Mau kesana gak? Sekalian sharing sesama asisten dosen.” “Maaf, Pak Zain. Saya harus kerumah temen saya. Udah ditungguin ini. Mungkin lain

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN