Akhirnya Agatha mengerti dengan apa yang dimaksud oleh Boy dalam pesan yang pria itu kirim untuk Lady Aga kemarin. Dia pikir, Boy yang akan menemuinya untuk membicarakan masalah kontrak, tapi ternyata bukan. Perwakilan dari direktur pemasaranlah yang menemuinya. “Jadi seperti itu, Lady .... Bagaimana? Ada pendapat lain?” ucap Wanita tersebut sambil menawarkan map berisi dokumen. “Aku setuju untuk bagian dua kali dalam seminggu ini. Lalu setiap sesinya aku hanya ikut dua jam per sesi saja, ya?” ulang Lady Aga. “Benar! Hanya dua jam dalam setiap sesi!” Lady Aga mengangguk sambil duduk menyilangkan kaki. Seperti biasa, kali ini dia mengenakan gaun berdada rendah dengan warna ungu. Senada dengan topeng putih ungu yang ia kenakan hari itu. “Jadi ... Tafal akan melakukan siaran langs