Petaka memang pertanyaan dari Lady Aga ini. Macam mana pula dia tak ingin jadi nomor dua setelah istrinya Boy, kalau posisinya hanya seorang selingkuhan. Boy sukses mandi keringat dingin di area telapak karena ucapan Lady Aga barusan. Iya, Agatha tahu kebingungan dari suaminya itu saat ini. “Emmm ... jadi kau ... maksudnya ... tidak mau jadi nomor dua itu ... bagaimana?” Sambil agak terbatuk-batuk tipis, Boy menanyakan hal tersebut. Agatha merasa sukses membuat Boy untuk melambung di awal. Bolehlah! “Ah, tidak usah dipikirkan lagi. Kita makan, yuk! Makanannya sudah datang ini!” ajak Agatha sambil mengambil cuttleries dari meja. “Oh, iya! Silakan, silakan!” Keduanya pun segera memotong daging yang ada di depan mereka masing-masing. Agar terlihat lebih gentle man lagi, maka da
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari