Sore itu, Boy sudah sampai kembali di kantor tempat kerjanya. Hal tersebut menjadi kabar baik sekaligus buruk untuk Steven. Kabar baik karena dia tak lagi harus mengerjakan pekerjaan bosnya itu sendirian. Tapi jadi kabar buruk juga karena bosnya itu datang tanpa pemberitahuan alias datang sendiri tanpa dijemput oleh Steven. “Pak, kenapa tidak minta dijemput?” ujar Steven sambil menyerahkan beberapa laporan yang sedang ia periksa. “Bagaimana kondisi saham perusahaan kita? Aku belum sempat melihat bursa hari ini!” timpal Boy tanpa menjawab pertanyaan dari sang sekretaris. Steven menelan ludah. Jika Boy sudah sinis begini, itu artinya apa yang terjadi di rumah tadi adalah sebuah kegagalan. Bisa jadi gagal nyoblos atau lebih para gagal keluar! Ah, sudahlah! Steven tak mau membaya