“Baik, jadi begitu saja rapat kita kali ini. Untuk produk yang akan kolaborasi dengan Lady Aga, biar aku hubungi dulu orangnya. Apakah dia bersedia atau tidak?” “Emmm, Pak Boy sendiri yang akan mengunjunginya?” tanya salah seorang karyawan. Boy menganggukkan kepala. “Iya!” jawabnya tegas. Bukannya tidak suka, tapi mereka hanya merasa heran. Biasanya bos mereka akan mendelegasikan pada siapa pun untuk menemui model. Jarang sekali dia mau bertemu langsung begini? Tapi ... sudahlah! Di balik rasa heran itu, ada jiwa-jiwa yang cukup senang juga, karena mereka tidak disuruh-suruh! Menemui model itu cukup sulit, apalagi mereka yang punya jadwal padat. “Sudah kaucari tahu?” tanya Boy pada Steven. Mereka berdua sedang berjalan menyusuri selasar kantor untuk kembali ke ruang kerja milik