“Butuh ini?” Steven langsung sigap memberikan sebuah sapu tangan untuk bosnya. Sedari tadi ia hanya menyaksikan interaksi sang bos dan perempuan selebgram itu dari kejauhan. Tak disangka, jika pada akhirnya ia mendapati bosnya basah kuyup dan dipermalukan seperti tadi. “Lebih baik segera pergi dari sini,” saran dari Steven untuk bosnya. Namun, jangankan menggubris apa yang disarankan, nyatanya sapu tangan yang disodorkan oleh Steven saja tidak diterima oleh atasannya itu. “Pak Boy!” panggil Steven yang ikut ke luar dari restoran. Atasannya itu malah pergi dengan rambut dan wajah yang masih basah. Untuk baju dan sepatu yang ia kenakan jangan ditanya, sudah jelas masih basah dan terdapat tetes-tetes air di setiap jejak yang ia tinggalkan. “Pak Boy!” panggil Steven lagi setelah ia