Ketahuan!

1143 Kata

Part 31 Sepulangnya dari kampus, Amara mengunci pintu kamarnya rapat-rapat. Ia mengabaikan suara Pram juga ketukan gelisahnya di balik pintu kamar. Amara menolak bicara, bukan karena marah, tapi bingung bagaimana harus menghadapi Katarina di lain hari. Wanita itu tentu saja tidak akan berhenti menemuinya di kampus. Masa depannya kini dipertaruhkan untuk hidup orang lain. "Amara, buka pintunya." Pram rupanya tidak menyerah. Masih memakai jas dan belum sempat ganti baju, laki-laki itu terus berdiri dan membujuk tanpa henti. Ia tahu, masalah hari ini cukup serius, jadi ia mencoba mengerti posisi Amara. Lama-lama Amara tidak enak juga. Ia akhirnya mengalah dan keluar, melenyapkan egonya. "Sudah makan?" Amara melengos sebal. Pram selalu bertanya hal yang sama setiap mereka ada masalah. "

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN