Ups....

1286 Kata

Segelas wine rasanya tidak cukup menenangkan pikiran kacau Pram. Lelaki dengan luka di dahinya itu memaksakan dirinya untuk tetap memesan minuman keras meski bartender di bar sudah enggan melayaninya. Rasa sakit karena lemparan Kakek Karyadi tidak cukup membuat Pram merenung dan menurut. Bujukan sang ibu dan kekhawatiran ayahnya seperti angin lalu. Ia bahkan menolak diobati tadi. Luka fisik bisa sembuh seiring waktu, tapi luka batin tidak. Sakit hati akan menjalar ke seluruh tubuh kalau terus pasrah dengan keadaan. Pram bukan boneka dan ia sadar kalau sudah waktunya untuk pergi sendirian. Satu jam setelah Pram tak sadarkan di sofa bar, Rudi datang. Ia mengambil alih keadaan kacau temannya itu dengan gerutuan panjang.Tadi ia tengah tidur dengan istri dan anaknya. Tapi karena panggilan da

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN