Erika merasa gelisah di apartementnya. Dia khawatir pada Alden. Erika melihat wajahnya dicermin sudah berhenti darah mengalir dari hidungnya tapi wajahnya merah dan bengkak. Erika mengoleskan minyak gosok cap tawon di wajahnya. Minyak gosong tawon selalu dipakaikan oleh mama nya Ella jika anak anaknya mengalami memar atau luka lainnya. Memang terkesan kampungan tapi minyak tawon memang terbukti ampuh. Pukulan Thomas benar benar kencang dan menyakitkan. Erika tak habis pikir kedua pria itu seperti anak anak yang sedang merebutkan sebuah mainan. Thomas pria seumuran dengannya hampir 30tahun tapi masih saja emosional sedang untuk Alden dia masih berumur 24 tahun jadi emosinya masih belum stabil. Memang usia tak menjamin kedewasaan orang lain.
Erika memberanikan diri untuk ke unit 206 tempat Alden tinggal disebelah unit kamar apartemennya. Erika membawa minyak tawon ditangannya, dia juga akan mengoleskan minyak tawon tersebut pada Alden.
Erika lupa dia tak tau nomor password unit apartement Alden. Erika mencoba menebak beberapa angka. Biasanya orang memakai tanggal ulang tahun tapi Erika tak tau tanggal ulang tahun Alden. Erika berfikir dia pacar seperti apa sampai tidak tau tanggal ulang tahun Alden. Erika iseng memasukan tanggal ulang tahun dia 0404 dan sukses terbuka pintunya. Erika tak percaya Alden memakai tanggal ulang tahun dirinya untuk password pintu.
"Dari mana Alden tau tanggal ulang tahun gue yak" kata Erika sendiri dengan heran
"Ooh mungkin Alden tau baca resume gue dikantor" kata Erika pada dirinya sendiri
Erika melihat tak ada Alden disana, Erika mencoba salah satu kamar karena disana ada dua kamar Erika tak tau yang mana kamar Alden. Saat membuka salah satu pintu kamar tapi kosong hanya ada meja dan laptop juga buku yang tersusun rapi di lemari khusus buku. Erika berfikir mungkin itu ruang kerja Alden. Erika membuka kamar yang satu lagi disana gelap tapi Erika bisa melihat ada tempat tidur dan lemari tapi Erika tak melihat ada Alden.
Erika masuk kekamar tersebut, betapa kagetnya dia melihat Alden yang tertidur dilantai.
Erika masuk kekamar tersebut, betapa kagetnya dia melihat Alden yang tertidur dilantai
"Al... Al lo kenapa dilantai Al" panggil Erika
"Al bangun sayang.. Al jangan buat gue takut" kata Erika melihat Alden tergeletak dilantai
"Ana" kata Alden
"Iya Al gue bangun Al jangan seperti itu Al" kata Erika dengan suara serak ingin menangis
"Al gue sayang sama lo Al... hiks...hiks... lo jangan seperti ini Al" kata Erika yang sudah menangis
"Jangan menangis sayang... air mata ini sangat berharga jangan teteskan air mata hanya karena gue" kata Alden sambil mengusap air mata di wajah Erika
Alden duduk dihadapan Erika
"Lo baik baik saja sayang... bagaimana hidungmu masih keluar darahnya? Hmm wajah lo sudah lebih baik ga bengkak lagi tinggal merah aja" kata Alden memperhatikan wajah Erika.
Bukannya malah diam tapi Erika malah makin kencang tangisnya. Dia tak menyangka walau Alden sedang terluka juga tapi masih memikirkan dirinya.
"Al... hiks...hiks... Al... maafin gue Al, gue sayang sama lo Al hiks...hiks... Al" kata Erika menangis dan memeluk Alden
"Aduuuh Ana badan gue sakit jangan kencang kencang peluknya" kata Alden
"Mana...mana yang sakit Al, gue obatin yaa" kata Erika panik mencari bagian mana tubuh Alden yang sakit
Alden menuruti Erika, Erika membuka baju Alden dengan perlahan. Sehingga terlihat body Alden yang menggoda iman Erika.
Erika memberikan minyak tawon warisan leluhur pada tubuh Alden
Erika memberikan minyak tawon warisan leluhur pada tubuh Alden. Bau minyak tawon yang khas membuat Alden menyerengitkan alisnya.
"Bau apa ini?" Tanya Alden sambil mengendus ngendus hidungnya
"Eeh wajah lo juga kok berminyak gitu, bau nya sama lagi dengan minyak itu" kata Alden
"Udah diem aja ini minyak tawon warisan leluhur dari jaman purba. Memang bau nya begini tapi ampuh buat pegal pegal dan lebam lebam" kata Erika
Alden menurutin saja perkataan Erika dari pada nanti Erika marah dan tidak mengobati dirinya. Alden menahan napsu nya saat tangan lembut Erika menyentuh tubuhnya, Alden gelisah dengan semua sentuhan Erika bukannya dia tak mau disentuh dan diobati Erika tapi tangan Erika membuat miliknya mendadak bangun dari tidurnya.
"Sudah yaa Ana, semua sudah badan gue sudah lo kasih minyak yang bau nya yang ga enak itu" kata Alden
"Sudah beres... ayo tidur dulu, istirahat yaa gue balik dulu" kata Erika
"Ana jangan pergi, please....." pinta Alden
Erika menganggukan kepalanya dan menemani Alden disofa. Alden memakai kaosnya lagi, dia tak sanggup jika tubuhnya menyentuh badan Erika. Bisa bisa dia memperkosa Erika kalau dia tak bisa menahannya.
"Sini gue peluk" kata Erika
Alden memeluk Erika di sofa...
Alden tersenyum senyum sendiri dia dipeluk Erika, kapan lagi dia bisa dapat kesempatan ini
Alden tersenyum senyum sendiri dia dipeluk Erika, kapan lagi dia bisa dapat kesempatan ini. Apa posisi kepalanya diatas dua benda kenyal itu membuat Alden makin bahagia.
Alden teringat Erika mengatakan dia menyayangi Alden merasa semakin berbunga bunga. Erika tak pernah mengatakan padanya kalau dia menyayangi Alden. Hanya Alden yang selalu mengatakan bahwa dia menyayangi dan mencintai Erika.
Alden menutup matanya, tertidur dipelukan Erika, dia benar benar nyaman disana tapi Erika yang merasa keberatan. Maksudnya hanya memeluk sebentar tapi malah Alden tertidur.
"Duh kok gue jadi susah napas gini" kata Erika dalam hati
Ingin dia membangunkan Alden tapi tak tega Erika akan membiarkan Alden beberapa jam dulu dalam pelukannya nanti dia akan membangun Alden. Tak kuat euy...
Setelah 1 jam Alden masih berada dalam pelukan Erika. Alden bahagia Erika menderita sesak susah bernapas.
"Bisa gue game over duluan nih kalo begini terus" kata Erika dalam hati
Erika membangunkan Alden pelan pelan...
"Al pindah ke ranjang yaa" kata Erika
"Ga mau, gue suka disini" kata Alden
"Tapi gue sesak Al" kata Erika
"Gue mau pindah asal lo ga pergi, temani gue "kata Alden
Erika menyanggupi permintaan Alden untuk tidur menemaninya malam ini. Erika senyum senyum sendiri, Alden sangat manja dan membutuhkan dia. Erika merasa sangat dibutuhkan oleh Alden.
Erika dan Alden tidur berdua diranjang yang sama...
"Lo cantik banget sih" kata Alden
"Apaan sih Al" kata Erika malu malu
********
Thomas merasa sangat kesal, dulu dia dengan mudah bisa bersama Erika. Erika dulu sangat penurut dengan dia. Semenjak ada Alden, Erika berubah tidak seperti dulu yang hanya sekali Thomas berkata "ikuti aku" Erika akan mengikutinya.
Thomas juga tidak bisa bertindak gegabah karena Alden bukan dari orang biasa tapi anak salah satu pengusaha seperti dirinya. Tapi untuk dari keluarga Erika, Thomas sudah mengenal mereka begitu juga dengan Doni papi Thomas. Doni pasti akan merestui hubungannya dengan Erika karena hubungan baik kedua keluarga tepi belum tentu dengan keluarga Davidson.
Thomas merencanankan akan mendapatkan Erika melalui keluarganya.