Dibalik rasa benci dan marah, di hati Inara juga terselip rasa senang dan berharap. Tas branded berwarna hitam polos, modelnya simpel dan elegan menghiasi tangannya. Inara berharap jika tas itu diberikan kepadanya oleh Tuan Arno. Meskipun Inara menginginkannya, namun jika belum diberikan kepadanya secara langsung haram bagi Inara untuk membawanya kabur. Dani datang lagi dengan membawa tas branded satu berwarna mocca. Semua ini perintah Tuan Arno sendiri. Melihat Inara menenteng tas ransel kemana-mana membuat matanya sakit. Ia tidak mau jika dituduh mencuri anak di bawah umur karena Inara masih terlihat muda sekali. "Wah,Banyak sekali...pasti Harganya Mahal?" Batin Inara di dalam hati saat matanya menangkap keindahan dunia bagi seorang perempuan. Apa lagi qualitas tas pembelian Tuan Arno