Rasanya manis, Tapi ini bukan Permen!

1717 Kata

Bibirnya terasa basah, lalu Inara merasakan suatu yang aneh pada tubuhnya. Rasanya geli namun nikmat hingga ia tidak tahan lagi dengan rasa geli tersebut sampai ia mendesah. "Aaaargh, Ayah..." rasa yang berkecamuk, antara Pikiran dan perasaan. Pikirannya tertuju dengan kondisi sang ayah yang terbaring lemah tak berdaya di ruangan gawat darurat. Namun perasaannya berada di tempat lain melayang terbang jauh di luar Angkasa. Mendengar Inara mulai mendesah lirih dan memanggil sang ayah, Tuan Arno segera menjauh. Jantungnya berdetak dengan kencang, nafasnya memburu, rasanya Tuan Arno ingin segera memiliki gadis muda di depannya. Tapi juga merasa ketakutan dan merasa bersalah. Rasa canggung namun candu, si playboy seperti Tuan Arno mana mungkin memiliki perasaan. Akan tetapi, setelah mencium

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN