“Kamu sudah mengetahui ini, dan kamu sengaja merahasiakannya dariku?” Danian berucap sinis bersama kekesalan yang masih susah payah pria itu tahan sekaligus sembunyikan. Ia melangkah cepat meninggalkan pelataran rumahnya. Langkah cepat yang juga menjadi pelampiasan kekesalannya dan harus tertunda karena Billy selaku alasannya merasakan kekesalan luar biasa, tak ada di hadapan matanya.
Fean yang melangkah di sisi Danian, masih menyikapi keadaan dengan tenang. Bahkan, ketenangan seorang Fean sampai membuat ajudan Danian yang mengawal di belakang keduanya, heran. Sebab ketika Danian sudah terlihat sangat emosi sekalipun papah dari Dara itu bertutur lirih, Fean tetap sama tanpa perubahan berarti. Atau memang, Fean tipikal yang sangat pandai dalam menyikapi keadaan?
“Itu benar-benar membuatku
