Di bawah temaramnya suasana yang dihiasi kelap-kelip lampu diskotik, Evan terbelalak kaget melihat sosok pria yang ikut menarik pergelangan tangan Aileen. Laki-laki itu menatap matanya begitu tajam. Persis seekor elang yang akan menerkam mangsa. "Axel!" gumam Evan dalam hati. Terbenam sebuah kemarahan yang mendalam di wajah Axel. Seluruh wajahnya menyala, menahan geram atas perlakuan yang dilakukan Evan pada Aileen, gadis polos yang tidak mempunyai kekuatan untuk melawan pria yang memaksa dirinya. Dua pria yang memiliki hubungan kekeluargaan itu kini saling menatap dalam satu pandangan yang lurus. Sementara gadis yang mereka ingin perjuangkan hanya dapat memandang mereka secara bergantian. "Lepaskan dia!" titah Axel dengan nada santai, namun tersirat kemurkaan di sana. Evan menyeringa