Axel melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Mobil miliknya membelah jalanan yang kebetulan tidak terlalu macet. Mungkin karena ini adalah jam makan siang. Dimana petugas-petugas kantor dan pekerja lainnya sedang menikmati istirahat siang mereka. Sama seperti yang dilakukan oleh dokter Arya. Itu sebabnya jalanan menjadi sedikit lenggang. Sepanjang perjalanan, Axel tampak tidak tenang. Ia gelisah. Pikirannya tertumpu pada sosok Aileen. Perempuan yang telah membuatnya seperti orang gila. Bahkan lebih gila dari sifat aslinya. Axel mengacak rambutnya. Ia berharap semoga dokter Arya tidak murka kepadanya perihal tentang perbuatannya tadi malam terhadap Aileen. Oh, iya ... apa mungkin Aileen menceritakan semuanya kepada dokter Arya? Apa mungkin gadis itu mengeluh kepada dokter Arya menge