"Menjauh dariku!" Aileen memberontak seraya mendorong tubuh Axel dengan segenap kekuatannya. Dalam sekejap, pria jangkung itu langsung terdorong ke belakang. Aileen berhasil lepas dari cengkraman Axel karena memang pria itu sedang dilemahkan oleh pikirannya yang kacau. "Dasar pria b******k! Aku menyesal karena telah percaya pada orang yang berani menjamin mu. Kau bukan laki-laki yang baik. Padahal aku sadar itu dari awal, dan bodohnya aku karena sempat melupakan hal itu lalu bersedia menjadi orang yang dapat kau atur! Aku malu pada diriku sendiri. Kau pria munafik!" pekik Aileen meradang. Aileen tersengal. Ia menahan sesak di bagian d**a, sebab nafasnya menjadi tak beraturan. Terang saja, karena gadis itu memang sedang melawan emosi yang berkecamuk di dalam dadanya. Ia ingin bertindak