Bab 17. Pertentangan Batin Lukas

1213 Kata

Sementara itu, Veronica tidak langsung menuju ke ruangan divisi keuangan. Dia duduk di pantry kantor dengan secangkir kopi panas di tangannya. Memandang hampa udara kosong yang ada di hadapannya. Hujan deras di luar membuat suasana semakin dingin, tetapi dia tenggelam oleh pikirannya sendiri. Tatapan Lukas yang begitu penuh amarah dan pertanyaan serta ciuman pria itu yang begitu menuntut, membuat hatinya berdegup tak karuan. "Veronica." Suara Sandra memecah lamunannya. Veronica menoleh dan memaksakan sebuah senyuman. "Pantas aja aku cariin nggak ketemu, ternyata di sini? Kelihatannya pembicara kamu sama Pak Lukas nggak berjalan lancar, ya," ucap Sandra yang kini duduk di depan Veronica. "Iya. Semacam itu. Kami tak mencapai kesepakatan dan berakhir dengan perdebatan. Aku jadi pusing d

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN