BAB 3

1194 Kata
   Setelah perdebatannya dengan Lizzy, Cancri merenung di laboratorium. Pria itu duduk dengan tenang, matanya terpejam sambil mengetukkan jemarinya di atas meja kaca. Banyak yang ia pikirkan sekarang, salah satunya adalah meruntuhkan Golden Snake dan menggabungkannya dengan Black Dragon. Keinginan itu bukan tanpa alasan, Cancri tak ingin mengambil resiko yang besar jika Golden Snake muncul ke permukaan. Pemerintah dunia sangat mengenal mereka, dia masih mempertahankan Golden Snake karena organisasi ini sangat dikenal dan menjadi ancaman bagi banyak orang. Tidak hanya itu, jika sampai Golden Snake benar-benar runtuh, otomatis musuh-musuh Golden Snake akan berdatangan dan organisasi yang baru saja terbentuk akan mengalami gangguan.     Banyak akibat yang Cancri pikirkan, ia juga tak ingin orang-orang tahu jika Black Dragon adalah anak dari Golden Snake. Organisasi pembunuh bayaran itu hasil karya adik kesayangannya, dan ia tak ingin karya adiknya dihancurkan manusia-manusia sampah.    "Cancri, kenapa kau belum menggunakan cairan itu di tubuhnya?" tanya Rebecca. Ia sudah menunggu sejak lima belas jam lalu, adiknya juga belum mengambil keputusan.    "Kakak, aku ingin memancing seseorang keluar lebih dulu." Cancri membuka mata, ia menepuk tangannya dan seorang wanita keluar dari persembunyiannya.    "Apa yang bisa ku lakukan?" tanya Li An. Wanita itu membungkuk di depan Cancri, ia jelas membuat Rebecca tak bisa berucap apapun.    "Can-cri, di-dia?" Rebecca masih menatap lekat, apa dia sudah gila? Siapa orang yang ada di depannya? Kenapa begitu mirip dengan Chaeri ibunya?    Cancri berdiri, ia tersenyum saat Li An terkekeh pelan, selama ini Rebecca memang tidak mengetahui tentang Chaeri yang memiliki kloningan. Li An membungkuk guna memberi rasa hormatnya kepada Rebecca, sedangkan Rebecca terlihat tak nyaman dengan itu.    "Nona Muda, saya adalah Li An. Salah satu kepercayaan Master dan orang yang bertanggung jawab di sisi Master selama ini." Li An menegakan tubuhnya, wanita itu memang mirip sekali dengan Chaeri. Dia juga memiliki pembawaan seperti manusia asli dan memiliki perasaan sendiri. Paras Li An begitu lugas, gerak tubuhnya sangat teratur dan gemulai, lebih parahnya, Li An memiliki perasaan bahkan dengan teknologi tinggi orang-orang tidak akan tahu jika dia kloningan.    "Ah … aku, aku tak terbiasa dengan ini." Rebecca tersenyum canggung, ia melirik Cancri yang masih diam dan tak ingin menjelaskan.    "Tuan Muda, apa yang Anda perlukan?" tanya Li An lagi. Wanita itu tersenyum, begitu hangat.    "Li An, gantikan peran Mommy seperti biasa dan pergilah ke Inggris. Aku punya pekerjaan menarik untukmu," ujar Cancri.    Rebecca menatap adiknya, apa yang Cancri rencanakan sekarang? Wanita itu menarik tangan adiknya, ia menatap Cancri dengan tatapan penuh pertanyaan.    "Aku akan melamar Bell."    Ucapan Cancri seketika menjadi petir di siang bolong, apa adiknya mulai gila? Jika Cancri melamar Bell, bagaimana dengan Lizzy? Bagaimana dengan dua orang keponakannya yang begitu cantik dan manis? Rebecca menggeleng, ia tak setuju dengan rencana ini dan tidak akan pernah setuju. Untuk apa Cancri melakukan semua ini, bahkan Cancri ingin mengambil pengantin Lauye.    "Dengarkan! Aku akan menjelaskannya padamu." Cancri menahan tangan kakaknya, ia tak ingin Rebecca salah paham dan membuat rencananya berantakan.    Rebecca menghempaskan tangan Cancri, ia menatap tajam adiknya itu. Wanita itu berlalu pergi, "Ikuti aku, dan jangan membuatku marah!" tegas Rebecca.    Cancri hanya menurut, ia segera mengikuti Rebecca kedalam ruangan dan bicara empat mata dengan kakaknya itu. …    Setelah kesepakatan dibuat, hari ini Li An segera berangkat ke Inggris. wanita itu benar-benar menipu mata, ia begitu mirip dengan Chaeri bahkan sifat dan tingkah lakunya sama. Li An memang berbeda dengan kloningan lainnya, karena dia memiliki hak istimewa untuk menjadi Chaeri dan mengendalikan keluarga Snake selama ini.    "Baiklah, aku siap berangkat." Li An berdiri tegak, ia menatap Rebecca dan Cancri yang duduk dengan tenang di ruangan khusus laboratorium. Senyum wanita itu begitu anggun, bahkan dia membawa dirinya dengan baik.    "Tidak heran aku tertipu selama ini," Rebecca memijat kepalanya yang terasa agak berdenyut, ia masih tak menerima jika Chaeri dan Li An begitu sama.    "Rebecca, jangan berkecil hati. Kau pasti bisa membuat kloningan yang sama seperti milik Master." Li An memberi semangat, selama ini Rebecca selalu berusaha namun berbuah kegagalan. Manusia kloningan memiliki banyak kekurangan, namun Chaeri berhasil membuat dirinya dengan baik bahkan Li An akan menjalani penyempurnaan sebagai seorang manusia dalam tahun ini. Chaeri berencana menggunakan organ tubuh seorang wanita untuknya, bagian tubuh yang sempurna bahkan ingin mencoba rahim pada manusia kloningan. Namun, wanita itu sekarang hanya bisa terbaring menunggu mati.    Cancri berdiri, "Mommy, apa kau sudah selesai bicara?" tanya Cancri. Ia mulai memanggil Li An seperti dulu, memang sudah biasa baginya.    "Cancri, dimana semua barang-barang yang selalu Master bawa?" Li An menatap Cancri dengan penuh tanya. Tidak mungkin pangeran keluarga Snake itu lupa kebiasaan ibunya sendiri.    "Mom, barang-barang itu tertinggal di pulau. Tak ada yang bisa masuk kesana sekarang, aku yakin, jika semut bahkan sudah menjadi monster." Cancri mengecek ponselnya, "baiklah, Kai dan Avren akan menemani Mommy. Biarkan Mommy-Mommy yang lain beristirahat di markas pusat dan mengenal wilayah Golden Snake dengan baik.    Rebecca maju, ia tersenyum hangat dan mencoba untuk mengendalikan raut wajahnya yang masih belum bisa menerima Li An. Wanita itu merasa masih canggung, "Aku belum terbiasa," ujarnya sambil tersenyum ramah.    "Maaf membohongi Anda selama ini, Nona." Li An balas tersenyum.    "Baiklah, kurasa Mommy tercinta harus segera berangkat." Cancri berjalan ke arah pintu keluar, dia akan mengantar kepergian Li An.    "Ayo, Mommy harus berangkat." Rebecca meraih tangan Li An dan mereka pergi bersama.    Setelah beberapa saat berlalu, ketiga orang itu sudah berada di halaman belakang. Tempat itu juga merupakan lapangan pesawat pribadi milik keluarga Snake. Cancri membangunnya untuk kepentingan mendadak, bahkan pria itu merancang tempat itu secara khusus. Hanya dengan kata 'terbuka' , rumput-rumput itu berubah menjadi lintasan pesawat yang luar biasa besar. Di samping kiri, lima buah jet pribadi muncul dari dalam tanah dan terpajang dengan rapi.    "Kau tak akan ikut serta? Lebih baik pergi dan menemui 'calon mertuamu' Cancri."    Cancri terkekeh, "Mom, aku memiliki seorang istri. Sepertinya, Mommy harus menjemput 'calon mertua' sendirian kali ini."   Rebecca berdecak kesal, dua orang di depannya benar-benar bisa mengendalikan peran masing-masing. Tidak terbayang dirinya yang begitu saja ditipu selama puluhan tahun bahkan tak sadar telah berinteraksi dengan orang yang berbeda selama ini. Rebecca menatap Cancri, "Apa White juga memiliki kloningan?"    Li An dan Cancri saling tatap, "Tentu saja, bahkan sejak umur Cancri dua tahun dia sudah menempatkan kloningan itu di keluarga Snake," Li An menjawab sambil tersenyum.    "Apa Mommy tahu hal ini?" tanya Rebecca.    "Aku juga manusia kloningan, dan manusia kloningan itu juga begitu sempurna. Aku tahu, tapi aku juga diam. Mungkin … dia tahu jika aku juga kloningan." Li An bersiap pergi, ia melangkah ke arah salah satu jet yang sudah dipersiapkan Kai dan Avren.    "Kirimkan pesan saat Mommy sudah sampai dan mendapatkan persetujuan." Rebecca melambaikan tangan.    "Dan jangan lupa, menukarnya dengan seseorang yang sudah dipersiapkan." Cancri tersenyum menang.    "Kau tak ingin membuat mereka ditendang dengan cepat?" tanya Li An.    "Tidak, aku ingin perisai mereka mati terlebih dahulu."    "Lalu?" Rebecca ikut dalam pembicaraan.    "Menukar perisai itu dengan yang palsu. Mereka akan bermain di sana dan menjadi penguasa, begitu lebih baik. Kita akan membuat drama yang panjang bagi keluarga menyebalkan itu." Cancri menyeringai, pria itu terlihat begitu senang dengan naskah dramanya kali ini.    Li An tak peduli lagi, ia segera masuk ke dalam jet. Perjalanan akan panjang sekarang, ia akan bertemu lagi dengan orang yang pernah Chaeri selamatkan.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN