BAB 5

1579 Kata
   Semua orang menatap ke arah Aiden, mereka cukup penasaran dengan informasi yang baru saja pangeran kecil itu berikan. Ini adalah kesempatan mereka untuk menjatuhkah keluarga Roxett dan membuat Pangeran Ken terlihat buruk di mata Ratu Elizabeth. Selama ini, status bangsawan Roxett sangat dihormati, bahkan sang ratu sangat menyayangi Putri Lili beserta anak-anaknya. Putri Lili di mata mereka adalah bangsawan terbuang, keluarga itu sudah susah payah mereka singkirkan dulu, dan mereka tak menyangka jika Putri Lili masih hidup bahkan menjadi istri Pangeran Ken.     Jika di banding Putri Lili, mereka lebih menyukai Putri Chaeri. Dulu, Pangeran Ken bahkan menolak pertunangannya dengan Chaeri dan pergi dengan gadis biasa. Mereka bisa menjadi lega karena Pangeran Ken yang sadar dan mengejar putri dari tiga negara sampai ke Jepang, menembus pertahanan ketat Klan Yama dan berhasil mendapat kesempatan untuk menjadi salah satu orang kepercayaan putri itu. Siapa yang tak mengenal Chaeri di Inggris? Semua orang tahu dia sebagai seorang putri jenius yang layak untuk menjadi keluarga kerajaan Inggris. Dukungan banyak pada pihak Chaeri, bahkan dulu sang ratu mengizinkan Pangeran Ken keluar dari keluarga Roxett hanya untuk mengejar cinta putri itu kembali.    Sekarang, mereka tak menyangka jika Chaeri berdiri di hadapan mereka. Mereka juga terkejut karena rumor yang mengatakan putri tiga negara tetap memiliki kecantikannya dan hidup dengan sehat memanglah benar. Para bangsawan itu saling menatap, mereka yang tadi merasa marah karena lamaran Chaeri mendadak tenang.    "Putri, saya rasa permintaan Anda tidaklah keterlaluan. Walaupun Putri Bell hanya mendapat status sebagai istri kedua tetapi itu rasanya cukup wajar. Bukankah Pangeran Cancri adalah pewaris tunggal dari tiga negara, sama seperti Anda?" tanya salah seorang petinggi kerajaan.    Li An merasa menang, benar yang dikatakan Cancri, memasuki kerajaan Inggris bagi Chaeri sangatlah mudah. Li An tak menyangka dukungan dari para bangsawan sangat mudah jatuh ke tangannya, "Aku memang memiliki empat orang putra, tetapi Cancri adalah satu-satunya pewaris. Near lebih memilih hidup damai bersama Ayah dan Ibuku di Seoul. Rameses lebih tertarik pada Jepang dan bersama Ayah Kedua di sana. Lauye memilih untuk pergi ke China, tetapi dia tidak suka berada di lingkungan kerajaan. Lalu Cancri, putraku itu sudah disiapkan sejak kecil oleh Daddy-nya. Selain menjadi pangeran tiga negara, Cancri sekarang juga bertanggung jawab sebagai pewaris keluarga Snake." Li An menatap para bangsawan yang memasang senyum puas, "aku juga memiliki seorang putri, sayangnya dia sudah menikah sekarang." Lanjut wanita itu.    Ken menatap Chaeri, rasanya tak mungkin hidup Chaeri begitu bahagia. Keputusan wanita itu untuk menikah dengan petinggi Roulette sudah ia tolak, bahkan White mengatakan Chaeri adalah budaknya. Apa pria itu beralih mencintai Chaeri? Bagaimana itu bisa terjadi? Ken merasa semua ini menyakitkan. Tetapi ia yang sudah mencintai Avellyn, merasa lebih sakit saat anak dan istrinya direndahkan.    "Putri, apakah Anda tidak membual? Tuan … ah maksudku Pangeran White tidak mungkin mencintai Anda dan membuat hidup Anda setenang itu. Yang saya tahu, dia hanya memanfaatkan Anda." Ken menatap dalam, benarkah dia sudah berani menyakiti Chaeri lewat ucapan? Dulu dia akan menjaga setiap kata yang akan keluar, dulu ia akan marah jika Chaeri mendapat perlakuan tak pantas. Pria itu sadar, kebersamaannya dengan Avellyn selama ini sudah menjadi cinta yang dalam. Pria itu tak bisa menghindar, walau Bell bukan anak kandungnya, tetapi dia tak akan membiarkan putri kesayangannya di rendahkan.    "Jaga ucapanmu, Pangeran Ken!" wanita yang paling berkuasa sudah angkat bicara, semua orang membungkuk dan menunggu perintah sang ratu untuk berdiri tegak serta mengangkat kepala mereka dengan benar.    "Berdirilah!" titah sang ratu. Ratu Elizabeth berdiri dengan tegak, ia menatap tajam ke arah Pangeran Ken dan merasa kecewa. Apa ini yang ia dapat dari hasil didikannya selama ini? Dia selalu mengagumi sosok Pangeran Ken, "ku harap kau bisa menjaga sopan santunmu! Kau sudah memiliki Putri Lili, rasanya kurang pantas jika kau terlihat cemburu akan hidup Putri Chaeri."    Pangeran Ken tersadar. Benar dia merasa kesal karena White berhasil membahagiakan Chaeri? Apa dia cemburu? Pria itu menggeleng, "Yang Mulia, maaf atas kelancangan saya. Tetapi, saya memang tidak merasa cemburu. Saya hanya membela anak dan istri saya, maafkan saya." Pangeran Ken menunduk lebih dalam.    "Yang Mulia, maaf atas kelancangan saya. Saya hanya menyampaikan niat baik putra saya. Jika sekiranya Pangeran Ken dan Putri Lili tidak bersedia untuk menerima lamaran ini, saya akan mengembalikan Putri Bell. Namun, saya harus mengatakan ini. Saya tidak akan bertanggung jawab jika nyawa Putri Bell dalam bahaya, mengandung keturunan keluarga Snake bukanlah satu hal yang mudah. Anda dan seluruh dunia tahu, suami saya adalah seorang manusia ular, tidak akan mudah mengandung keturunan dari keluarga Snake." Li An tersenyum, ia ingat beberapa kejadian di masa lalu. Wanita itu menarik napasnya pelan, "Yang Mulia, bahkan nyawa saya hampir melayang saat mengandung keturunan suami saya." Lanjut Li An. Wanita itu menyeringai puas, ia melirik Ken dan Avellyn yang kini hanya terpaku.    Siapa bilang menjadi istri dari keluarga Snake itu mudah? Chaeri bahkan hampir mati dan harus melemah beberapa tahun saat pertama kali melahirkan keturunan dari White. Bahkan Lizzy juga mengalami hal yang sama, Lizzy nyaris mati pada bulan pertama mengandung benih Cancri.    Ratu Elizabeth mengangguk, ia menghampiri Li An dan membelai rambut wanita itu. Dulu, dia sangat ingin sosok Chaeri menjadi menantu kerajaan Inggris. Wanita itu begitu kuat, jenius dan luar biasa. Ratu Elizabeth tersenyum, "Putri Chaeri, sebaiknya kau segera berdiri dengan tegak. Saya tak ingin Kerjaan Korea, China, bahkan Klan Yama memusuhi negara ini karena tidak memperlakukan Putri dengan baik. Saya sebagai Nenek Putri Bell tentu saja merestui, pangeran Cancri sudah ingin bertanggung jawab, bahkan Putri Lizzy juga berlapang d**a untuk hal ini. Rasanya saya malu, karena cucu saya merusak rumah tangga Pangeran dan Putri."    "Yang Mulia, ini bukan sepenuhnya salah Putri Bell. Jika putra saya bisa tetap memegang kesetiaan kepada Lizzy, maka Putri Bell tak akan bisa menggodanya bahkan mereka tak akan melakukan hal yang salah. Suami saya sudah menghukum Cancri, bahkan sekarang putra saya tidak diizinkan keluar dari mansion keluarga dan mendapat hukuman cambuk dari Daddy-nya."     Semua orang tak bisa menahan diri mereka, hukuman cambuk bagi seorang pangeran? Itu benar-benar kejam. Pangeran Ken baru saja ingin bicara, namun Avellyn dengan cepat memegang tangan suaminya. Dia tahu jika Chaeri selalu jujur padanya, jika saja mereka bisa menjaga Bell dengan baik maka semua ini tidak akan pernah terjadi. Wanita itu maju, ia bersimpuh di kaki Ratu Elizabeth.    "Putri Lili, apa yang membuatmu bersimpuh di kakiku?" tanya sang ratu.    "Yang Mulia, saya menerima lamaran Putri Chaeri. Tetapi, saya ingin Putri Bell selamat serta mendapat pesta pernikahan yang pantas."    Pangeran Ken mengepalkan tangannya, benar … Avellyn berhak menentukan pilihannya, ia paham Avellyn sedang merasa bersalah, bahkan tak ingin putrinya mati karena mengandung keturunan keluarga Snake.    Li An tersenyum, "Putri Lili, terima kasih. Saya akan membawa Anda dan Pangeran Ken kembali ke Paris." Li An terlihat begitu senang, ia merasa puas dengan pekerjaannya kali ini.    "Bangunlah, Putri Lili. Persiapkan keberangkatan kalian," ujar Ratu Elizabeth.    "Terima kasih, Yang Mulia." Avellyn segera berdiri, ia membawa Ken pergi dan mempersiapkan segalanya.    Sepeninggalan kedua orang itu, Ratu Elizabeth menatap Li An.    "Yang Mulia, apa Anda dan seluruh undangan tidak ingin pergi bersama kami?" tanya Li An. Ia benar-benar berharap hanya Ken dan Avellyn yang pergi bersamanya.    "Putri, maafkan kami semua. Yang akan pergi hanya Pangeran Ken dan Putri Lili. Kami tak bisa untuk sekarang, akan ada kunjungan negara dan kami harus menjamu mereka sebagai tuan rumah."    "Tidak masalah, saya mengerti." Li An tersenyum, "jagalah kesehatan Anda, Yang Mulia." Wanita itu tersenyum lembut, ia menatap dalam Ratu Elizabeth.    "Kau masih sama seperti dulu, tenanglah Putri. Aku akan menjaga kesehatanku," jawab Ratu Elizabeth.    Li An mengangguk, wanita itu menatap ke arah tangga, ia melihat Pangeran Ken dan Avellyn yang sudah selesai dengan urusan mereka. Ditatapnya kembali sang ratu, "Sepertinya kami akan segera pergi.'    "Berhati-hatilah, sampaikan salamku kepada Pangeran White, aku tak pernah bertemu dengannya dan itu sangat buruk untukku."    Li An menatap aneh, "Terasa buruk?"    "Aku sangat ingin bertemu dengan seorang pria yang berhasil mendapatkan cinta dari Putri Tiga Negara," jawab Ratu Elizabeth.    "Suatu saat kami akan berkunjung kemari," sahut Li An. Dia bahkan tak berharap bisa kembali ke tempat ini, dia juga tak tahu apa master kesayangannya akan bisa kembali hidup atau tidak.    "Kami sudah siap untuk pergi," ujar Pangeran Ken.    Ratu Elizabeth mengangguk, "Pergilah, aku merestui keberangkatan kalian." Sang Ratu menarik Li An kedalam pelukannya, ia memejamkan matanya beberapa saat.    "Yang Mulia, An-anda …"    "Putri, maaf telah membuatmu mengalami rasa sakit puluhan tahun lalu. Jika saja si bodoh itu bersedia menerima perjodohan, sekarang Putri pasti menjadi menantu di negara dan kerajaan ini."    Li An mengangguk, "... Yang Mulia, saya sudah mendapatkan pria yang benar-benar mencintai dan menyayangi saya." Li An menahan rasa sakitnya, andai itu benar, andai White memang mencintai master mereka dengan baik.    "Baiklah, berangkatlah." Ratu Elizabeth melepas pelukannya, ia menatap Li An yang membungkuk di hadapannya. Rasanya ini terlalu singkat, ia masih ingin mengadakan acara lain untuk menyambut Chaeri, rasanya ia ingin wanita itu tetap tinggal dan menjadi anggota kerajaan.    Li An tersenyum, ia kemudian beranjak pergi dengan Ken dan Avellyn yang ada di belakangnya. Aiden tetap tinggal, ia sudah mendapat misi dari Cancri untuk mengendalikan keluarga Roxett dan menjadi bidak catur yang baik di Inggris. Pria muda itu mengalami pencucian otak, bahkan ada tiga chip yang mengendalikannya dari jauh.    Perjalanan ini akhirnya selesai, Li An juga sudah membawa dua orang itu masuk ke dalam perangkap. Wanita itu merasa puas, sebentar lagi keluarga Roxett akan berada dibawah kendali Cancri, sebentar lagi Ken dan Avellyn akan mendapat hukuman karena membuat hidup master kesayangannya berantakan.     "Nyonya Besar, persiapan untuk kembali sudah selesai disiapkan." Avren membungkuk.    "Bagus, kita harus bergegas. Ken, Avellyn … ikuti aku dan kita akan terbang ke Paris." Li An melangkah ke arah mobil, ia segera masuk dan menunggu dua orang 'tamu istimewa' keluarga Snake.    "Baiklah," jawab Ken. Ia menggenggam tangan Avellyn, mereka menyusul Li An dan tak banyak bicara setelahnya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN