Topeng yang terbuka

1234 Kata

Sayangnya, sampai pagi hari juga Elea masih belum mendapati keberadaan sang suami disisinya. Elea memaksa sang Mama mengembalikan ponselnya, untuk menghubungi Gardea. Sayangnya nomor pria itu tidak bisa dihubungi. Membuat Elea berfikiran negative apakah dirinya benar-benar dibenci oleh Gardea? “Elea, makan dulu ya biar kamu ada tenaga.” Sang Mama duduk di bibir ranjang. “Habis ini mau kemana? Kalau mau jalan-jalan boleh sih. Tapi disini ajalah, nonton TV ya.” “Mau Mas Gardea, Ma,” rengeknya dengan air mata yang berlinang. “Emang dia segitu bencinya ya sama aku? sampe gak mau ketemu sama aku lagi? aku masih ngandung anaknya, masih jadi istrinya dan aku wanita yang dia mau kan, Ma?” Elea yang hamil menjadi jauh lebih sensitive, dia menangis kuat dipelukan Zahra. “Iya… hiks… ini salah Elea

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN