Mencari celah kesempatan

1301 Kata

Gardea memberi isyarat pada sang ajudan untuk tetap di ruangan. “Coba kamu cek berkas disana. Cari yang belum saya periksa.” “Baik, Bapak.” Gardea memiliki arsip sendiri, dengan sekat transparan hingga sang ajudan bisa melihat dan mendengar apa yang mereka lakukan. Gardea tidak mau ada kesalahpahaman. “Kenapa datang kesini gak bilang-bilang?” “Kebetulan lagi pulang terus mau ke kantor, Mas. aku keinget kamu jadinya baawain kamu makan siang. Belum makan ‘kan?” “Udah, lain kali jangan repot-repot ya.” “Yahh… kirain udah. Padahal aku gak ngerasa kerepotan kalau bikinin kamu makan siang tiap hari, Mas.” “Gak usah, kamu juga punya banyak kerjaan. Lagian, saya udah pesen makanan buat ke depannya. Sayang kalau dibuang.” Ayunda tersenyum dengan manis dan duduk di sofa dekat Gardea. “Mau ngo

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN