Hati yang Gelisah

1627 Kata

Gardea menjelasakan kalau kedatangannya di kampus ini tidaklah pasti dikarenakan kesibukannya di PTN. “Jadi kalian harus bersyukur. Saya datang kesini hanya satu kali saja sudah seperti harta karun yang tidak ternilai.” Gardea masih tetap dengan sikapnya yang sombong. Tapi sombong ketika bersama Elea itu tampak menyebalkan, jika sombong bersama dengan yang lainnya tampak elegant. Apalagi dengan jasnya yang rapi dan auranya yang penuh wibawa. Pria itu mengambil mata kuliah Hukum Acara sesuai dengan pekerjaannya. Kelas yang biasanya berisik dan tidak kondusif, sekarang semuanya focus pada Gardea. Ada anak-anak yang tidak pernah mendengarkan dosen karena merasa mereka adalah orang kaya, tapi tidak berlaku jika dengan Gardea. Ada rasa takut dan juga segan. “Ganteng banget ya Pak Gardea, man

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN