Malam ini Meyra di buat sangat kesal oleh suaminya, bahkan sejak siang tadi. Dari Al yang memukul Malvin sampai perihal sekertaris baru dan sekarang Meyra kesal karena Al sibuk dengan laptop dan juga ponselnya. "Udah telponannya?" Tanya Meyra ketika Al masuk ke dalam kamar dari arah balkon. Al tersenyum paham. "Udah sayang, maaf yah..." "Heem..." Al pun naik ke atas tempat tidur dan duduk berdampingan dengan Meyra yang tengah bersandar pada punggung tempat tidur. "Siapa sih yang nelpon kamu?" Tanya Meyra. "Laura sama Ragil, besok aku harus ke luar kota, gak pa-pa kan?" Meyra menatap Al tak percaya. "Kamu serius? Mendadak banget, sih." "Ya mau gimana sayang, Papah gak bisa pergi, Athala mana bisa. Investornya juga seenaknya kalau ngajak ketemu, kalau gak di datengin takutnya mundur.