Keesokan harinya, Meyra kembali diantarkan oleh Al pergi kuliah karena ada kelas pagi, sekaligus Al akan mengurus kepindahan Meyra. Dengan wajah yang kurang bersemangat, Meyra keluar dari mobil yang di susul oleh Al. "Aku masuk duluan, dah..." Pamit Meyra. Al mengangguk sebagai jawaban seraya mencium pipi kanan Meyra sekilas. "Hati-hati, aku mau langsung ke ruang Dekan, okay?" ucap Al dan Meyra mengangguk kecil. "Okay." Ia pun berlalu meninggalkan Al yang kini mulai melangkahkan kakinya ke arah yang berlawanan. Belum sempat ia memasuki lorong, seseorang menepuk bahunya. Al pun menghentikan langkahnya dan berbalik. "Kita ketemu lagi," Al tersenyum hambar melihat pria yang hendak ia pukul kemarin tengah menyapanya. "Ya," "Ada keperluan apa, Pak?" Tanya Malvin setengah menyindir. "