Bab 19. Gaji Dimas

1384 Kata

Dimas mengulurkan tangannya ke pipi Luna. Ia mengusap air mata Luna dengan lembut lalu ia tersenyum pada gadis yang masih terisak itu. "Hei, udah. Jangan nangis lagi! Yang penting kamu nggak apa-apa dan jangan kembali ke tempat itu lagi." Luna mengangguk, ia pun tak akan mau masuk ke sana lagi. Ia tak mau menjadi mangsa dari para gangster tadi. Luna dengan cemas kini menatap tangan Dimas yang terjulur ke wajahnya. Ia langsung terkejut karena tangan Dimas yang memerah. Dengan cepat, ia menyambar tangan Dimas lalu memeriksanya. "Ya ampun, Om! Ini ... ini gara-gara berantem di sana tadi?" tanya Luna dengan nada khawatir. "Ini nggak apa-apa," jawab Dimas cepat. Ia menarik tangannya yang terasa kebas karena memukuli para pria tadi. Ia kembali meletakkan tangannya di setir dan melemparkan se

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN