“Gue lagi serius, Mi, malah lo becandain,” gerutu Harris. “Iya, iya, sorry. Ini gue sama Kezia lagi bingung mau ke mana. Gabut banget,” jelas Arumi yang sudah menghentikan tawanya. “Oh …,” gumam Yoga, padahal Arumi berbicara pada Harris tadi. Sementara itu, Harris hanya menganggukkan kepalanya mengerti. “Kalau coffee shop gimana?” celetuk Yoga mengusulkan tiba-tiba. “Hmn … boleh, boleh, udah lama juga nggak ngopi ke coffee shop,” balas Arumi yang menyetujui usulan dari lelaki itu. Begitu juga denganku dan Harris yang kompak menganggukkan kepala. “Kalian bawa mobil?” tanya Harris. “Atau mau gabung sama kami?” lanjut lelaki itu bertanya. “Arumi bawa mobil, ‘kan, ya?” tanyaku memastikan. “Iya, gue bawa mobil kok,” timpal Arumi. “Kita pisah mobil aja, deh. Biar pulangnya nggak repot n