Kasus kematian Alex Shen benar-benar menghebohkan masyarakat, berbagai macam spekulasi dan rumor-rumor bermunculan, mulai dari yang masuk akal hingga yang tak masuk di akal, ada yang mengatakan kasus pembunuhan Alex terkait dengan pejabat tinggi sehingga sengaja ditutup-tutupi, opini lain mengatakan bahwa Alex memiliki rahasia penting terkait orang penting di negeri ini, ada juga yang mengatakan kalau Alex bunuh diri karena urusan asmara, ada yang berpendapat jika ia mengalami depresi.
Sementara itu laporan hasil autopsi menunjukkan tak ada tanda-tanda kekerasan apapun di tubuh Alex, selain obat tidur dalam dosis yang cukup tinggi di dalam tubuhnya, kematiannya murni karena menghirup terlalu banyak gas briket di dalam ruangan tertutup. Saksi mata utama yang tidak lain adalah manager pribadi Alex Shen mengatakan bahwa Alex memang sudah beberapa bulan ini rutin meminum obat tidur karena rutinitasnya yang sangat padat sehingga ia sangat kesulitan mengatur waktu tidurnya.
Bisa saja sebelum bunuh diri ia sengaja meminum obat tidur dalam dosis tinggi dengan niatan agar ia tak merasakan kesakitan saat ajal menjemput, namun bisa juga obat itu sengaja dimasukkan oleh orang yang ingin membunuhnya peluang dua kemungkinan itu kini menjadi lima puluh persen berbanding lima puluh persen hal itulah yang masih menjadi pertanyaan bagi tim penyelidik. Salah satu orang yang berpendapat bahwa kematian Alex bukanlah kasus murni bunuh diri adalah sang ketua penyelidik kasus ini, Kapten polisi Li Shuai.
*****
Di dalam ruangan meeting terdapat tiga orang polisi yang sedang mengadakan rapat, dua orang polisi yang nampak sudah lumayan berumur, berusia diatas empat puluhan, dan seorang polisi lagi yang nampak paling muda diantara yang lainnya adalah Li Shuai. Suasana di ruangan itu cukup tegang, perdebatan yang sudah berlangsung sejak beberapa menit lalu seperti belum menemui titik temu, Wang Zhoucheng yang merupakan polisi senior di departemen Humas bersikeras untuk tak mengulur-ngulur waktu dan segera mengumumkan hasil penyelidikan kasus Alex Shen sementara Li Shuai masih dengan pendiriannya untuk tak gegabah, ia merasa ada kasus ini bukanlah kasus murni bunuh diri, sementara satu polisi terakhir yang nampak paling berumur adalah Han Zhongwen yang sering dipanggil dengan Inspektur han adalah kepala kepolisian Beishan, sosok bijak yang sedari tadi menjadi penengah di tengah perdebatan dua pendapat di depannya.
“Semua bukti sudah mengarah bahwa ini adalah murni bunuh diri, lalu apa lagi yang kau tunggu petugas Li?” tanya Wang Zhoucheng mengulangi pertanyaan yang tadi sudah beberapa kali ia lontarkan kepada Li Shuai.
“Kita tidak boleh tergesa-gesa menyimpulkan, obat tidur dengan dosis sangat tinggi, jendela yang tidak tertutup sempurna itu semua masih misteri, bisa saja ini adalah pembunuhan berencana.”
“Haiyaaa, Alex sudah meminum obat tidur selama beberapa bulan bisa saja ia sengaja meminum dosis tinggi agar tak merasa sakit, dan jendela itu...bisa saja ia lupa menutupnya.”
“Mana ada orang yang hendak bunuh diri dengan karbon monoksida tapi lupa menutup jendela, lagi pula dari segi psikologis orang yang sudah memutuskan untuk melakukan bunuh diri biasanya akan menutup semua peluang untuk dirinya ketahuan atau diselamatkan, misalnya dengan mengunci pintu rapat-rapat, termasuk jendela.” jawab Li Shuai tak mau kalah.
“Sebagai polisi kita harus berbicara dengan bukti, apa yang kau katakan adalah asumsimu belaka Petugas Li.”
“setidaknya lebih baik berasumsi daripada gegabah.”
“Kau lihat diluar sana bukan, wartawan-wartawan itu sudah ada di depan kantor kita pagi siang malam menunggu kesimpulan dari pihak kepolisian, kita harus segera merilis hasil penyelidikan sesegera mungkin.” Katanya sembari menunjuk ke arah luar, tempat dimana wartawan-wartawan itu berkumpul.
“Penyelidikan kita tak ada hubungannya dengan mereka, mereka mau berada di sana seabad pun itu terserah pada mereka, bukan urusan kita, yang harus kita pikirkan adalah kebenaran dari kasus ini.”Jawab Li Shuai masih dengan nada tenang
“Kau…”Wang Zhoucheng nampaknya sudah semakin naik darah menghadapi pemuda keras kepala di depannya.
“Sudah-sudah kalian jangan berdebat, ini tak akan ada ujungnya.” Kata Inspektur han menengahi dua petugas di depannya. Ia kemudian menoleh ke arah Li Shuai “Xiao Shuai..., aku mengerti atas kecurigaanmu tapi seperti yang petugas Wang katakan kita harus berbicara dengan bukti, hingga kini tak ada temuan lain dan Kantor pusat sudah menekan kita untuk segera merilis berita resmi”
Li Shuai tahu betul sebagai seorang polisi Li Shuai tak bisa hanya sekedar menerka-nerka,”Bukti itu, aku akan segera menemukannya.” katanya kemudian.
Inspektur Han diam beberapa saat, mencoba mencari jalan tengah untuk menyudahi perdebatan ini.
“Baiklah Xiao Shuai, waktumu adalah dua puluh empat jam untuk membuktikan semua asumsimu, jika tak ada temuan apapun kasus ini akan ditutup sebagai murni kasus bunuh diri. Besok kita akan mengadakan konferensi pers.” Kata Inspektur Han dengan nada tegas.
Petugas Wang melihat ke arah Li Shuai sembari tersenyum puas, waktu dua puluh empat jam bukanlah apa-apa, ia yakin tak akan ada yang berubah dalam waktu sesingkat itu.
“Siap Pak, aku akan berusaha semaksimal mungkin.” Jawab Li Shuai dengan sigap.
Pertemuan usai, ketiga petugas polisi itu meninggalkan ruangan rapat dan kembali ke kantornya masing-masing.
****
Sebuah ruangan di lantai dua Kantor kepolisian beishan di tempati oleh lima orang yang merupakan anggota tim Eagle divisi khusus kasus kriminal kepolisian beishan.
Team eagle adalah sebuah tim di kantor kepolisian Beishan yang khusus menangani kasus-kasus kriminal, tim ini beranggotakan lima orang yang terdiri dari seorang kapten, seorang wakil kapten dan tiga orang anggota yang masing-masing memiliki spesialisasi.
Ruangan Tim Eagle yang terletak di lantai dua itu seperti kantor-kantor pada umumnya, tak ada yang spesial berbentuk persegi dengan cat dinding berwarna putih, berkas-berkas dokumen bertumpuk di setiap sudut ruangan disekat-sekat untuk memisahkan antara dokumen kasus yang masih berjalan dan mana yang sudah close. Di zaman yang sudah serba digital ini peran kertas memang nampaknya masih belum bisa di gantikan, membolak balik berkas perkara dan mencoret-coretnya di kertas secara langsung punya rasa tersendiri dibandingkan lewat layar semata bukan?
Empat buah meja kerja saling berhadap-hadapan, dan satu buah meja kerja berada di ujung dekat jendela, meja yang terakhir disebut tadi adalah milik sang ketua tim, Li Shuai. Li Shuai adalah kapten di tim kriminal kepolisian Beishan, usianya masih sangat muda 28 tahun, tapi karena kemampuan dan kompetensinya ia telah menjadi seorang kapten di unit kriminal kepolisian Beishan selama dua tahun terakhir.
Hou Yin wakil kapten divisi kriminal, usianya sama dengan Li Shuai, mereka adalah teman satu angkatan di akademi kepolisian, berbeda dengan Li Shuai yang nampak dingin, Hou Yin memiliki sikap yang lebih ramah dan santai, mereka adalah rival sekaligus sahabat sejak masih menempuh pendidikan di akademi kepolisian. Jika ingin mengetahui karakter Li Shuai seseorang tinggal melihat karakter Hou Yin. mengapa? Karena sifat dua sahabat itu benar-benar berkebalikan bak langit dan bumi, meja di depan meja Hou Yin adalah milik Luo Yi.
Luo Yi adalah anggota termuda dari tim ini, ia baru lulus dari kepolisian selama kurang lebih lima bulan, polos, perkataannya sangat lembut namun seringkali jahil, dan memiliki keahlian tinggi soal komputer.
Di sisi kiri ruangan juga terdapat dua meja yang saling berhadapan. Wen Hui anggota tim yang paling hiperaktif, mudah bergaul memiliki kemampuan mengorek informasi dengan sangat baik, sebagian besar dilakukan dengan modal wajahnya yang memang rupawan, dan sikap playboynya yang sudah tak ada saingannya lagi. Pemuda ini sangat stylish, itulah yang membuatnya sering dikira sebagai seorang model dibandingkan polisi, dia adalah seorang tuan muda, putra termuda dari keluarga Wen, sebuah keluarga konglomerat di kota Beishan meskipun begitu dia sama sekali tak berniat mewarisi usaha keluarganya itu dan sudah memutuskan untuk berkarir di dunia kepolisian.
Terakhir, pemilik meja yang nampak paling berantakan di ruangan itu, kontras dengan Wen Hui yang sangat rapi dan bersih. An Ru, satu-satunya dalam tim itu, Ia memiliki rambut sebahu yang selalu dikuncir kuda, mata sipit dan tajam, Dua orang terakhir ini bisa dibilang adalah Tom and jerry dalam team, rasanya tak ada hari tanpa mendengar mereka berdebat karena hal hal sepele.
*****
“Wah ini gila! di luar ramai sekali, sampai susah payah untuk masuk kedalam. Kalian tahu, aku baru keluar dari mobilku dan spontan jepretan lampu kamera muncul dari berbagai arah mereka spontan menyerbuku seperti singa-singa kelaparan untung saja aku berhasil melarikan diri tanpa bersuara satu katapun.”
“Hmmm padahal kalau dipikir-pikir, seandainya aku memberikan pernyataan dan wajah tampanku ini masuk ke media, aku yakin akan langsung banyak produser yang menawariku menjadi aktor.” Lanjut Wen Hui masih dengan kenarsisanya, membuat orang-orang yang ada di dalam ruangan hanya bisa geleng-geleng kepala.
mendengar ucapan Wen Hui, An Ru memutar bola matanya Lalu kenapa kau tidak memberikan keterangan dengan gaya sok cool dan narsismu itu, siapa tahu ada produser yang berseia menampungmu, jadi aku tak perlu berlama-lama merasa muak karena melihatmu di sini.”
“Ni Fengle! kalau aku berani bicara macam-macam dengan para wartawan itu, sebelum sempat menjadi aktor terkenal aku sudah di cincang-cincang oleh polisi iblis kita.”Timpal Wen Hui
“Ahhh itu dia! itu dia! itu yang mau kutanyakan sejak kemarin”, seru Luo Yi menimpali dengan polosnya, “kenapa kapten Li sering disebut polisi iblis, yang kutahu dia tak sejahat itu sampai pantas dipanggil Iblis?”
“kau tahu bukan betapa dingin dan acuhnya kapten kita kepada para wartawan, ketika di TKP dia sama sekali tak mengizinkan wartawan menjepret gambar, tak mau memberikan bocoran informasi sedikitpun. Akhirnya dengan kreatifitas wartawan-wartawan itu munculah julukan yang melegenda itu….PO LI SI I BLIS!”
“kenapa dia sangat antipati dengan para wartawan itu.”
“Uhmmmm untuk pertanyaan itu aku juga tak tahu, mungkin saja di kehidupan sebelumnya ia bermusuhan dengan mereka.”jawab Wen Hui dengan asal,”Eh kenapa tidak kita tanyakan kepada Hou yin Dage.” Serempak semuanya menatap ke arah Hou Yin yang sedari tadi sibuk membolak-balik setumpuk berkas penyelidikan yang ada di atas mejanya.”
“Ah benar juga, dage bukankah kau sudah berteman dengan kapten kita sejak di akademi kepolisian, bisakah kau memberi sedikit bocoran?” Tanya An Ru kepada Hou Yin.
Hou Yin terdiam sesaat hendak mengatakan sesuatu kemudian mengurungkannya,” entahlah anggap saja itu bawaan lahir.”
“Ah dage...kau tidak asik, hmmm aku kecewa.” Jawab An Ru sambil memonyongkan bibirnya.
belum selesai pembicaraan mereka mengenai Si polisi iblis tahu-tahu Li Shuai sudah muncul dari balik pintu, ruangan seketika hening, semua orang mendadak diam sembari salah tingkah sembari melanjutkan kesibukan masing-masing, seketika ruangan itu hening, sampai-sampai suara langkah sepatu Li Shuai bisa terdengar dengan jelas.
Mereka menebak-nebak entah apakah kapten mereka mendengar pembicaraan barusan atau tidak, yang jelas dia tidak berkomentar apapun, masuk dengan raut wajah datar seperti biasanya.
Brakk!
Li SHuai tahu-tahu membanting lembaran kertas laporan yang ada di tangannya ke atas meja