"Gimana? Sudah enakan Ay?" Mendengar pertanyaan yang terlontar dari bibir Satya. Ayunda sedikit lega tatkala nada bicara Satya sudah kembali seperti semula. Dengan masih menatap lurus ke depan. Ayunda menjawab, "Alhamdulillah Mas.." Hanya itu saja jawaban yang mampu Ayunda berikan. Lidahnya kelu. Rasa amarah dan kecewa masih membumbung tinggi. Melangit bersamaan dengan rasa sakit yang diperolehnya dari kalimat-kalimat terakhir Satya tatkala tadi siang mereka bertengkar. Satya yang paham dengan situasi hati Ayunda kini, memilih bersikap biasa saja. Ia tahu bahwa kini Ayunda tengah menahan dirinya agar tak meluapkan emosinya. Mengingat perlakuan Satya terakhir kalinya pada Ayunda tadi siang, benar-benar kurang ajar. Ayunda pantas marah. Kecewa. Hingga memukulinya. Satya sudah