"Ay.." Hanya sebuah panggilan. Ayundapun hanya berdehem menjawabinya. Ia kemudian melanjutkan pergerakannya tadi yang sempat tertunda. Membaringkan tubuhnya di brankar rumah sakit. Yang tak senyaman kamarnya sendiri di apartemen. Ia harus mencari posisi nyamannya terlebih dahulu. Tatkala ia dapat, matanya justru tak mau memejam. Satya kembali mengeluarkan suaranya, "kamu sudah ngantuk?" "Hm." "Hm itu apa? Sudah atau belum? Apa susahnya sih jawab?" Mulai. Satya mulai kesal dan panas dengan dinginnya hawa malam ini. Jelas siapa yang tak kesal tatkala pertanyaan yang harusnya mendapat jawaban pasti justru hanya dijawab oleh sebuah deheman. Memangnya apa arti deheman itu? "Hampir." "Jawabannya cuma dua pilihan Ay. Sudah atau belum?" Ayunda yang ikut kesalpun langsung menyemprot