56. Anugerah

1852 Kata

Meja makan yang biasanya dipenuhi canda tawa dan celotehan Fela kini begitu sepi. Tanpa kicauannya bak burung di pagi hari. Fela yang biasanya sangat ceria dan menjadi pengisi ruang hampa rumah inipun kini justru bungkam. Hanya denting sendok dan Satya yang sesekali berdeham. Memberikan isyarat pada Ayunda agar mencairkan suasana. Paling tidak inilah saat yang tepat untuk istrinya itu meminta maaf pada si kecil atas hal yang tidak mengenakkan yang kemarin terjadi begitu saja. Ayunda mengangguki Satya. Kemudian dilihatnya Fela makan dengan tidak berserela. Padahal soto ayam ini merupakan kesukaan Fela selain sop wortel. "Fela.." panggil lirih Ayunda yang sebenarnya di dengar oleh Fela. Namun gadis kecil itu rupanya enggan untuk mendongak. Dan, masih fokus menyendokkan sesuap nasi dan k

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN