57. Tengah Malam-Fajar Pagi

1801 Kata

Setelah drama siang-siang bolong meminta rujak buah pedas tadi, malam harinya tatkala menginap di rumah besar keluarga Rajasa. Ayunda justru menginginkan sate ayam. Padahal jam menunjukkan pukul setengah dua belas malam. "Jangan cemberut, Sayang. Sudah jam setengah dua belas. Besok ya aku beliin.." kata Satya sembari tangannya mengusap perut Ayunda. Dengan sekuat tenaga Ayunda menepisnya. "Tapi maunya sekarang Mas." Satya menghela napasnya. Ia bangun dari tidurnya. Menyambar jaketnya yang tersampir lemari. "Kenapa mukanya gitu? Nggak ikhlas ya Mas?" "......" "Ya sudah. Nggak usah." Ayundapun ikut bangkit dari tidurnya. Ia sudah bersiap mengenakan kardigan creamnya. Hendak memakai sendal rumahan yang memang kerap di pakai hingga kamar itu. "Mau kemana kamu?" "Beli sate ayam." "A

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN