“Om Asa?” Anak kecil itu mengetuk pintu apartemen Angkasa, kuat. Radhitya terpaksa mengosongkan jadwalnya untuk keponakan tersayangnya itu. Ia menghela napas panjang, bosan. “Bara, Om Angkasa itu nggak ada di apartemen. Kamu main sama Om Tya aja ya?” Aludra menggelengkan kepalanya kuat. Ia ngotot ingin bertemu dengan Angkasa. Radhitya mengacak-acak rambutnya pelan. “Om Angkasa nggak ada Bara, paling kerja ke kantor. Kita pulang aja ya.” Bara memajukan bibirmya, ia tetap mengetuk pintu apartemen Angkasa. “Bara, Om Angkasa nggak ada di apartemen. Kita balik aja ya? Nanti kalau udah pulang kita ke sini lagi, oke?” “Al?” Bocah itu menoleh, bibirnya membentuk senyuman sempurna. Ia berlari ke arah Angkasa yang berdiri tak jauh dari mereka. “Om Asa!” Dengan sigap Angkasa menangkap tubuh Al