“Gimana keadaannya sekarang, Sel? Udah sadar belum?” Wanita berjas putih itu menggelengkan kepalanya perlahan, laki-laki di depannya itu mengacak-acak rambutnya. “Kamu istirahat dulu, biar aku yang jaga Kasa di sini. Tante Genta udah nemu pendonor darah yang cocok tadi, Aksa ditelpon malah nggak aktif. Angkasa ya nggak mungkin.” Selena menganggukkan kepalanya, ia menjatuhkan tubuhnya di kursi tunggu. “Bang, Om Raka udah ke sini? Sebelum Angkasa pingsan tadi dia sempet telpon sama Om Raka deh keknya, terus dia nangis.” “Om Raka tadi masih ada pertemuan, mau aku gantiin eh malah ditolak. Nyuruh aku ke sini malahan. Sebenarnya keluarga Angkasa tuh kenapa ya? Kok keliatannya retak gini hubungan mereka.” ujar Radhitya dengan menatap langit-langit Lorong tersebut. Selena bersedekap d**a,