23. Tuduhan yang Menyakitkan

1641 Kata

“Mas,” panggil Zahra pelan. “Kamu baru sehari jadi istri aku tapi udah kayak gini. Kamu udah nggak hormat, nggak nurut, udah mulai berani melakukan apapun sendiri. Kamu nggak hargai aku?” tanya Arhan lagi. Zahra memejamkan matanya sejenak untuk menenangkan dirinya. “Aku minta maaf ya Mas, iya aku salah karena nggak bilang dan nggak pamit sama kamu. Aku janji lain kali akan pamit sama kamu. Tapi kamu juga nggak bilang sama aku tadi pagi pergi ke kantor, aku juga nyariin kamu Mas,” kata Zahra dengan lembut. “Jadi maksudnya kamu mau balas aku? Itu karena kesalahan kamu, kenapa kamu bangunnya lama? Harusnya kamu tahu tanggungjawab kamu jadi seorang istri apa, bangun lebih awal siapkan keperluan suaminya bukan tidur lama. Kamu harusnya tanya dan harus tahu aku bangun jam berapa pergi jam ber

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN