Sehabis membuat gelang couple dari rotan, Steve mengajak Elena duduk di sebuah kursi di bawah pohon, sembari menunggu teman-temannya yang lain berkumpul di sana. Similir angin menerpa kencang, membuat Elena beberapa kali bergidik dingin. Jaket rajutnya tidak mampu menghangatkan, apalagi yang gadis itu makan sekarang adalah es krim. "Steve, habis ini pulang ya. Aku menganguk banget, mata aku udah nggak tahan buat melek." Bibirnya cemberut masam, sudah beberapa kali Elena menguap. Matanya memerah dan berair. Seharian tadi dia tidak tidur siang, belum lagi akibat kelelahan bekerja. Sungguh, Elena membubuhkan istirahat yang cukup panjang. Steve menatap malas pada Elena. Gadis itu selalu saja mengeluh. Kalau tidak mabuk perjalanan, dia pasti mengantuk. "Gue bayar lo bukan untuk tidur ya, Elena