Kemunculan Raiden secara tiba-tiba, ternyata mampu meredakan suasana tegang sebelumnya. Bukan Amaya yang akhirnya menjawab pertanyaan Raiden, tapi Arjun. “Maaf atas kegaduhan ini, Pak. Saya dan pelayan bernama Amaya ini hanya sedang bercanda. Kami ‘kan—” “Teman!” sahut Amaya sambil meringis, tak enak sekali pada Raiden. Sekaligus, menghentikan Arjun apabila hendak mengatakan yang tidak-tidak pada Raiden. “M—maafkan saya, Pak Raiden..” Amaya menunduk, memilin ujung baju seragamnya dengan perasaan yang masih resah. Seperti tadi saat Arjun membuat kegaduhan. Untung saja Raiden tidak memperpanjang perkara ini. Ia hanya mengangguk kecil. Sebelum pergi meninggalkan meja Arjun, dengan ramah Raiden mengatakan, “Selamat menikmati hidangan siang Anda, Pak.” “Y—ya, terima kasih Pak.” Arjun me